Pembuatan produk ban melalui
proses produksi dan seluruhnya dilakukan secara mekanisasi teknologi tinggi.
Standar kualitas, kontrol mutu yang ketat, serta pengawasan pasca
produksi dilakukan agar diperoleh produk dengan kualitas tinggi.
1. Mixing / Banbury
Dalam
pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun
motor, pabrik ban menggunakan beberapa material sebagai bahan
baku utama dan beberapa bahan kimia sebagai bahan pelengkap produksi.
Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon
Black, Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia
lain.
Pada
tahap awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural dan Synthetic Rubber dengan campuran yang sebelumnya sudah
ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang
ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat
material tersebut masuk kedalam mesin Banburry.
Dalam
mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling campuran
menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum compound tersebut disusun
pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan diberi cairan
adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.
2. Extruding

3. Calender
Proses
aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply dan steel belt,
JLB dan cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender
dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon) juga steel cord.
Polyester
maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses
pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian
di masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C agar pada saat diberikan
compound dan bahan-bahan seperti polyester nylon, dan steel cord dapat
merekat dengan sempurna.
4. Bead
Sementara
proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu
melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan
begitu keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai
dengan ukuran rim.
5. Cutting
Proses
cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill
akhir dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply
merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan
compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di
mesin Calender yang kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau
sudut benang dari 0° menjadi 90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau
kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan beban ban.
Sedangkan
Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon dan
compound yang dipotong – potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO.
Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan bundar ban waktu
berjalan, meredam suara bising dari steel belt, membuat nyaman, dan
untuk memperkecil rolling resistance.
6. Building
Kemudian
sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi yang
telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan
bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel belts,
innerliner, tread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan
utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan
Green Tire (GT).
Proses
perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering
disebut dengan istilah 1st stage yang kemudian menghasil produk berupa
carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap kedua atau 2nd stage
dengan menambahkan steel belt, cap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini
dilakukan dengan menggunakan mesin yang dioperasikan oleh satu operator
di masing – masing tahap.
7. Curing

Setelah
GT selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan
proses painting Chem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada
bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet
bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke
masing-masing operator untuk di proses di mesin press curing.
Proses
curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan
polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh
persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik
compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Proses curing
(pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanan steam yang
sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur
sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi.
Setelah
cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall.
Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara
keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara
otomatis.Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor
untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).
Di
sini ban mentah dicetak dengan suhu sekitar 178° Celcius selama
kira-kira 8 menit, tergantung ukuran ban. Keluar dari mesin
curing,tyre sudah terbentuk termasuk profil, tulisan merek, tipe, ukuran ban dan semua informasi yang ada di dinding ban.
8. Finishing / quality control
Setelah
selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak.
Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja
sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan
pemeriksaan balance dan menggunakan sinar X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya.
Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain
itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang
diambil secara acak demi menjaga kualitas.